Mahasiswa diberangkatkan menggunakan 2 Elf yang dipisah antara putra dan putri beserta pendamping putra dan putri. Perjalanan dimulai pukul 06.30 WIB dengan destinasi pertama yaitu Sadengan National Park yang merupakan feeding ground untuk ratusan satwa liar, seperti banteng, merak, rusa, dan hewan liar lainnya yang hidup dalam ekosistem alami mereka.
Dalam praktek guiding program, mahasiswa dibagi dalam 3 kelompok dan diuji oleh 3 guide dengan komponen penilaian mastery of information, communication skill, body language, repport with the tour group, dan time affectivity. Ayu Khoirunnisa salah satu peserta PKL menjelaskan the beauty of Sadengan dengan gaya yang menarik, dia mengatakan bahwa sebelum PKL dia sudah mengadakan riset tentang Sadengan dan mempelajari gaya menjadi tour guide. Tak hanya Ayu, mahasiswa PKL TBIG 2019 terlihat sangat menikmati program PKL walau ada sedikit grogi ketika harus praktek langsung.
Pukul 11.00 WIB, rombongan dibawa oleh manajemen Bobby's Surf Camp ke laut Pancur yang merupakan salah satu destinasi pariwisata laut dengan keistimewaan air terjun kecil berair tawar di samping laut yang bermuara langsung ke laut. Setelah dimanjakan dengan keindahan pesona alam Pancur,
Bobby 'S Surf Camp adalah destinasi terakhir tempat mahasiswa melakukan praktek perhotelan. Mahasiswa dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu waiter/waitress program dan room attendant program. Mahasiswa yang mengikuti praktek waiter/waitress program dibimbing langsung oleh para waiter tentang etika dan cara menjadi profesional waiter. Setelah mendapat bimbingan, mahasiswa dinilai dalam komponen welcoming guest, taking food and drink orders, table set up, attentiveness dan the affectivity.
Sementara mahasiswa yang mengikuti room attendant program dibawa ke penginapan VVIP oleh bapak Dodik untuk mendapatkan materi praktek house keeping. Setelah materi, mahasiswa diberikan ujian room attendant dengan komponen making bed technique, cleanliness, neatness, overall impression, dan the affectivity.
Program PKL di Alas Purwo adalah program baru pasca pandemi dengan menggandeng Bobby's Surf Camp sebagai teman kerjasama. Bapak Ridwan, M.Pd selaku wakil dekan 3 bidang kerjasama dan kemahasiswaan atau akrab dipanggil Mr. Jhon mengatakan bahwa PKL ini adalah wujud MoU TBIG IAIDA dengan lembaga non-pendidikan yang memberikan kesempatan dan gambaran kepada mahasiswa lulusan TBIG bahwa output TBIG tidak hanya bisa menjadi guru mata pelajaran bahasa Inggris saja, namun ada banyak profesi yang bisa diperoleh mereka. "Biar mahasiswa tahu kalau lulusan TBIG itu bisa jadi apa saja, apalagi Banyuwangi kan sekarang jadi tempat wisata yang sudah terkenal di mancanegara. Ini harus dimanfaatkan" kata beliau.
Setelah selesai dengan praktek guiding dan perhotelan, mahasiswa menikmati keindahan alam G-Land sambil ngobrol dengan native English speaker. Mereka membicarakan cross culture sambil duduk-duduk dan main billiard.
Program PKL berlangsung selama satu hari dan penuh dengan ilmu dan pengalaman sekaligus menyenangkan. Pak Ferdi, General Manager Bobby's Surf Camp mengatakan ini adalah program PKL dan refreshing, tak perlu hilang untuk healing karena PKL bisa sekalian liburan.
0 Post a Comment:
Posting Komentar