Blokagung, 11/01/2020 – Bertempat di Aula KH. Mukhtar Syafa’at mulai pukul 08.00-13.40 WIB, lima puluh dosen yang mengajar di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) yang terdiri dari program studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Tadris Bahasa Inggris (TBIG) dan Tadris Bahasa Indonesia (TBIN) serta dosen tetap non prodi tersebut dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) maupun Fakuktas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) mengikuti kegiatan pembinaan dosen yang diisi oleh Wakil Rektor 1 Bidang Akademik, Penelitian dan Pengembangan Lembaga: Bapak Eko Budiywono, MH., serta Ketua Lembaga Pengendali Mutu (LPM): Bapak Syamsul Mu’arif, S.Pd., MM. Kegiatan tersebut dirangkai dengan Worshop Pengembangan Kompetensi Dosen oleh Guru Besar Manajemen Pendidikan IAIN Jember: Prof. Dr. H. Moh. Khusnuridlo, M.Pd.
Ketua Senat IAIDA Blokagung: Dr. KH. Abdul Kholiq Syafa’at, MA., dalam pengarahan sebelum rangkaian kegiatan tersebut dimulai berpesan bahwa dosen IAIDA harus terus mengembangkan dan meningkatkan kompetensinya dalam penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Bidang penelitian inilah yang nantinya akan memberikan kesempatan yang sama pada dosen setara bahkan melebihi dosen negeri, karena kekayaan intelektual dosen yang dituangkan dalam karya tulis berupa artikel pada jurnal, baik berupa hasil konseptual pemikiran dosen terhadap fenomena masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya, khususnya yang berdampak pada pengembangan IAIDA, maupun hasil penelitian atas kasuistik di prodi sangat besar kontribusinya untuk meningkatkan daya saing prodi secara nasional bahkan global.
“Kita ini kan bekerja sekaligus mengabdi di perguruan tinggi berbasis pesantren, maka dosen harus punya niat mau dan terus menulis, berkarya, berkontribusi yang baik pada IAIDA dan masyarakat, agar barokah, jangan hanya mengajar, apalagi sudah kurang aktif di pendidikan, tidak mau melakukan penelitian dan pengabdian. Nah, mulai sekarang dengan workshop peningkatan kompetensi dosen, khususnya di bidang penguasaan metode penelitian yang langsung disampaikan oleh ahlinya, ke depan dosen harus bisa membuat karya yang berdasar pada hasil penelitian untuk pengembangan prodi, kalau sudah demikian kita tidak akan pernah kalah dari dosen manapun, bahkan dosen negeri sekalipun, karena saat ini yang menentukan peningkatan SDM dan mutu lembaga adalah karya dan kontribusi dosen yang nyata, maka pasti dengan hal tersebut kita mampu bersaing di tingkat nasional bahkan global”, terangnya.
Workshop metodologi penelitian yang disampaikan oleh Prof. Dr. H. Moh. Khusnuridlo, M.Pd diikuti seluruh dosen yang mengajar di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dengan serius dan sukses dibuktikan dengan kemampuan dosen-dosen dalam praktik mengerjakan outline penelitian sesuai materi yang disampaikan. Mayoritas dosen tertarik menyimak materi dalam rangka upgrade keilmuan sekaligus modal bagi pengembangan kompetensi mereka untuk penelitian individu maupun kelompok, serta pembimbingan tugas akhir bagi mahasiswa.
Pada kesempatan tersebut Prof. Ridlo, panggilan akrabnya juga menyampaikan pentingnya peningkatan mutu SDM untuk mendukung peningkatan mutu IAIDA, karena dosen adalah bagian dari sumber daya yang perlu diberdayakan sebagai tenaga pendidik untuk mendukung kinerja tenaga kependidikan. Hal ini berdasar kinerja dosen yang langsung berhubungan pada mahasiswa.
“Semakin baik mutu dosen, maka semakin baik pula mutu lembaganya, karena dosen adalah salah satu sumber daya penting pada lembaga yang perlu diberdayakan untuk memberikan pelayanan terbaik pada mahasiswa, jika dosen memiliki kompetensi yang baik dalam penelitian, menguasai teori dan metodologi penelitian, tentu hal tersebut menjadi modal besar bagi dosen untuk memberikan bimbingan tugas akhir pada mahasiswa, serta berkontribusi pada lembaga melalui penelitian individu maupun kelompok berbasis prodi maupun pengembangan keilmuan dosen sesuai bidang ahlinya di prodi tersebut dan tentu dosen yang bermutu itu harus terus meningkatkan kompetensinya”, tegasnya.
Pada kegiatan tersebut Warek 1 sangat mengharapkan dosen FTK benar-benar mengamalkan tri dharma perguruan tinggi, selain mengajar juga melakukan penelitian dan pengabdian, khususnya berbasis pengembangan prodi dalam mutu maupun peningkatan Sumber Daya Manusia, karena hal tersebut sangat diharapkan dalam rangka mengembangkan IAIDA sebagai perguruan tinggi yang siap bersaing di tingkat regional bahkan nasional.
“Kami sangat berharap dosen tidak hanya fokus mengajar, tetapi juga mau meneliti dan mengabdi pada masyarakat sebagai pengamalan tri dharma perguruan tinggi, ada banyak sekali hal-hal yang perlu kita tingkatkan dalam pelayanan pada mahasiswa misalnya, selain itu juga meneliti masalah-masalah di prodi yang butuh dicarikan solusinya, misalnya keterlambatan sebagian mahasiswa datang di kelas, kurangnya semangat sebagian mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan, fenomena sebagian mahasiswa yang memakai kaos oblong meskipun ditutup dengan jas almamater, ketidakseriusan sebagian mahasiswa dalam mengerjakan tugas-tugas kuliah dsb., maka kami sangat berterimakasih apabila Bapak dan Ibu yang mengajar di seluruh prodi FTK ini, mau meneliti permasalahan tersebut dan mulai memberdayakan jurnal prodi yang direncanakan menampung kompetensi dosen dalam kepenulisan, baik yang bersifat hasil penelitian maupun konseptual yang substansinya berbasis pengembangan mutu dan SDM prodi agar semakin besar kontribusinya pada masyarakat juga siap bersaing dengan perguruan tinggi lain di tingkat regional bahkan nasional”, jelasnya.
Senada dengan Warek 1, Ketua LPM dalam sambutannya menyampaikan bahwa sudah saatnya dosen-dosen di setiap prodi meningkatkan kapasitasnya, bukan hanya dalam mengajar tapi juga meneliti dan mengabdi. Tetapi pesannya jangan sampai penelitian dan pengabdian dosen kepada masyarakat mengurangi porsinya pada kegiatan pendidikan yang diberikan pada mahasiswa, karena hal itu penting dilakukan, maka solusinya adalah tri dharma perguruan tinggi tersebut harus dilakukan seluruh dosen di tingkat prodi dengan porsi yang tepat.
“Kewajiban dosen itu selain, mendidik, juga meneliti dan mengabdi, ketiganya harus dilakukan dengan seimbang dan dalam porsi yang tepat, jangan sampai hanya mendidik tanpa melakukan penelitian dan pengabdian pada masyarakat, karena kegiatan-kegiatan tersebut juga berdampak pada pengembangan SDM Dosen serta peningkatan mutu prodi. penelitian yang dilakukan dosen terkait fenomena pada kegiatan pendidikan maupun non pendidikan oleh mahasiswa coba dicari tahu faktor internal dan eksternalnya, faktor pendukung dan penghambatnya, lalu merekomendasikan strategi yang tepat kepada ketua prodi, dekan serta pengelola IAIDA lainnya agar ke depan kegiatan mahasiswa efektif-efesien dan bermutu, jangan sampai untuk urusan akreditasi saja, ketua prodi sampai kekurangan artikel, karya tulis maupun laporan pengabdian dosen, karena dosen hanya fokus mengajar, mulai sekarang manfaatkan waktu masuk yang ditetapkan lembaga yakni minimal 3 hari kerja, tidak hanya digunakan untuk mengajar, tapi juga meneliti dan mengabdi, khususnya pada masalah-masalah yang berkontribusi pada pengembangan prodi dan lembaga, maupun masyarakat dengan bidang keahlian masing-masing dosen”, harapnya. (sa)